Warning: session_start(): open(/home/beritaterbaruid/public_html/src/var/sessions/sess_0cc060bbc3b31d0e4fe1f9d5d57196ab, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/beritaterbaruid/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/beritaterbaruid/public_html/src/var/sessions) in /home/beritaterbaruid/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Akses Kaldera Tengger Bromo Ditutup saat Wulan Kapitu - BeritaTerbaruID

Akses Kaldera Tengger Bromo Ditutup saat Wulan Kapitu

2 days ago 3
ARTICLE AD BOX
Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk menghormati adat dan budaya masyarakat Tengger yang menjalankan ritual puasa mutih selama satu bulan penuh.

“Penutupan dilakukan untuk menghormati adat dan budaya masyarakat Tengger. Akses akan ditutup, kecuali dalam kondisi darurat,” kata Rudi di Kota Malang, Jumat (3/1/2025).

Sesuai dengan Surat Pengumuman Nomor PG.1/T.8/TU/KSA.5.1/B/01/2025, penutupan akses ini hanya berlaku di Kaldera Tengger. Kawasan tersebut akan dibuka kembali pada 29 Januari 2025 pukul 01.00 WIB.

Sementara itu, wisatawan masih diperbolehkan mengunjungi kawasan lain di sekitar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, seperti Ranu Regulo. Pengunjung dari Kabupaten Malang dan Lumajang dapat masuk melalui akses Jemplang, sedangkan wisatawan dari Kabupaten Pasuruan hanya diizinkan membawa kendaraan hingga Wonokitri. Wisatawan yang datang dari Kabupaten Probolinggo dibatasi sampai di pintu masuk Cemorolawang.

Harapan Kepatuhan Wisatawan

Balai Besar TNBTS berharap seluruh pihak, termasuk wisatawan dan pelaku jasa wisata, mematuhi kebijakan ini.

“Kami mengimbau masyarakat, pengunjung, dan pihak terkait untuk menghormati dan melaksanakan kebijakan ini dengan penuh tanggung jawab,” ujar Rudi.

Penutupan sementara Kaldera Tengger menjadi langkah konkrit dalam menjaga harmoni antara pelestarian alam dan penghormatan terhadap nilai-nilai adat masyarakat setempat. Wisatawan yang berkunjung diharapkan tetap mendukung tradisi ini sebagai wujud apresiasi terhadap keunikan budaya Tengger. *ant

Read Entire Article