ARTICLE AD BOX
Anak Agung Aris Pratama yang merupakan arsitek Ogoh-Ogoh tersebut, mengungkapkan bahwa ia telah terjun dalam dunia pembuatan Ogoh-Ogoh sejak tahun 2014. "Saat itu, bahan utama Ogoh-Ogoh masih menggunakan gabus. Selain di Banjar Poh Gading, saya juga sering mendapat kesempatan sebagai tukang atau undagi Ogoh-Ogoh di Banjar lain," ujarnya, Senin (6/1/2025).
Menurut Gung Aris, proses pembuatan Ogoh-Ogoh untuk Banjar ini dimulai sejak pertengahan Desember 2024. "Saat ini, pengerjaan sudah mencapai 8%, karena fokus awal kami adalah pada konstruksi. Di awal 2025, kami baru mulai ngulat atau menyelesaikan detail dengan rancangan bongkar pasang pada dua tokoh utama Ogoh-Ogoh yang kami tampilkan," ungkapnya.
Untuk Ogoh-Ogoh tahun 2025 ini, mereka akan menghadirkan enam tokoh karakter yang digabungkan dalam tema besar "Barong Swari". Tema ini dipilih untuk menggali lebih dalam makna penyembahan Barong atau Randa yang biasa dilakukan umat Hindu di Bali.
Menurut Gung Aris, konsep ini juga menyoroti makna simbolis dalam proses reproduksi antara laki-laki dan perempuan, serta menunjukkan bahwa kebaikan dan keburukan selalu berdampingan.
Anggaran biaya untuk karya Ogoh-Ogoh tahun ini dibudgetkan sebesar Rp 30 juta. "Kami berharap hasil karya kami bisa tampil maksimal dan memberikan hiburan bagi masyarakat," tutur Gung Aris.
Menyambut adanya tradisi Tarung Bebas yang menghadirkan kompetisi di antara sejumlah Banjar se-Kota Denpasar, ia pun menyampaikan bahwa meski ada perasaan “deg-degan”, pihaknya tetap bertekad menampilkan yang terbaik, baik di tingkat Banjar maupun dalam kompetisi antar Kecamatan di Denpasar.
Harapan Gung Aris untuk tahun 2025 ini adalah agar keamanan di wilayah Banjar semakin diperketat. “Dengan pesatnya perkembangan dan kecanggihan seni Ogoh-Ogoh, tentu ada anggaran yang cukup besar, yang mana potensi kejahatan seperti pencurian atau perusakan Ogoh-Ogoh bisa meningkat, terutama selama musim pengerjaan," tuturnya. Ia berharap agar tidak ada lagi hambatan yang menghalangi pemuda untuk berkarya dan menyukseskan proses pelestarian seni Ogoh-Ogoh. *m03