ARTICLE AD BOX
Ketua ST Dharma Yowana, Ida Bagus Wisnu Darma Putra atau Gus Wisnu, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program tahunan yang memiliki tujuan strategis. “Bazar Duduk kami adakan untuk menggali potensi pemuda dan pemudi di banjar kami serta mempersatukan ST di Kota Denpasar. Hal ini sejalan dengan visi Kota Denpasar, Vasudaiva Kutumbakam, yang menekankan bahwa kita semua adalah saudara,” ujar Gus Wisnu.
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya memiliki manfaat besar dalam membangun persatuan dan silaturahmi, tetapi juga menghadapi beberapa pandangan negatif. “Ada stigma bahwa bazar duduk identik dengan konsumsi bir, tetapi kami menolak hal tersebut dijadikan alasan untuk menilai kegiatan ini secara negatif. Bazar Duduk memiliki makna mendalam dalam mempererat persaudaraan dan memupuk kreativitas,” tegasnya.
Selama tiga hari pelaksanaan, kegiatan ini menggunakan sistem arisan antarbanjar. “Setiap banjar di Desa Sanur wajib membeli kupon bazar, dan nantinya jika banjar tersebut mengadakan acara serupa, kami juga wajib berpartisipasi. Sistem ini memperkuat solidaritas antarbanjar,” jelas Gus Wisnu.
Tidak hanya terbatas pada wilayah Sanur, ST Dharma Yowana juga mengundang ST dari luar daerah Sanur dengan mencetak 2.000 kupon bazar. Hasil dari kegiatan ini akan dialokasikan untuk mendukung berbagai program kreatif, seperti pembuatan ogoh-ogoh dan pelaksanaan program kerja lainnya.
“Kami berharap Bazar Duduk ini sesui tujuan utama, yaitu menjalin hubungan baik antar-ST se-Kota Denpasar, dapat tercapai,” tutup Gus Wisnu.
Kegiatan ini diharapkan menjadi contoh bahwa kreativitas pemuda dan semangat persaudaraan dapat terwujud melalui kegiatan yang positif dan bermanfaat. *m03