ARTICLE AD BOX
Walaupun relatif jauh dari keramaian kawasan wisata di Bali bagian selatan, namun pelaku pariwisata di wilayah ini juga bersiap jelang Nataru. “Ya, kesiapan itu sudah merupakan hal yang rutin di sini,” ujar Ketua Ikatan Akomodasi Munduk (IAM) I Ketut Edi Astana, Jumat (6/12).
Dikatakan Edi Astana, ada 70 akomodasi di Desa Wisata Munduk yang siap menerima kedatangan wisatawan untuk tinggal menginap. Kelebihan dari akomodasi atau home stay yang ada di Desa Wisata Munduk adalah berada di alam desa pegunungan yang sejuk, yang memberi suasana tenang.
Selama ini, kata Edi Astana, kawasan Desa Wisata Munduk lebih banyak dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman), khususnya dari kawasan Eropa seperti Inggris, Prancis, Belanda, Jerman, Italia. Periode Juni-September merupakan periode high season di Desa Wisata Munduk. Biasanya wisman yang menginap sekitar 200 orang dalam sebulan. Lama menginap antara 2-3 malam.
Kini dengan keramaian tahun baru, termasuk kemungkinan banyak wisatawan domestik (wisdom) yang berwisata ke Bali, pelaku pariwisata di Desa Wisata Munduk berharap wisdom bisa berkunjung dan menginap di alam pedesaan khas pegunungan yang sejuk, terlebih juga memiliki beberapa daya tarik seperti danau dan kawasan hutan di sekitar Danau Tamblingan. “Juga ada air terjun, yakni dikenal dengan Air Terjun Munduk atau Red Corall Waterfall dan yang lainnya,” kata Edi Astana.
“Munduk juga tidak hanya memiliki persawahan berteras sering, namun juga merupakan sentra perkebunan rakyat, antara lain cengkeh dan kopi serta tanaman perkebunan lainnya,” imbuhnya. 7 k17