ARTICLE AD BOX
Untuk jangka pendek, dia ngin masuk tim pelatihan nasional (Pelatnas) World Ability Sport Games 2025, ASEAN Para Games 2025 serta Asian Youth Para Games 2025.
Sedangkan target jangka panjang, Kadek Dwi bertekad mengejar tiket Paralimpiade. Apalagi, masih ada waktu tiga tahun sebelum memperebutkan tiket Paralimpiade Los Angeles 2028.
"Ingin banget lolos ke Paralimpiade. Itu menjadi cita-cita saya saat ini," tegas Kadek Dwi dalam rilis, Jumat (7/12) malam.
Klasifikasi disabilitas internasional yang sudah digenggamnya dari hasil mengikuti World Ability Sport Youth Games 2024 jadi modal mengikuti event internasional. Dia wajib meraih prestasi lebih tinggi, jika ingin masuk kalender event menuju Paralimpiade Los Angeles 2028.
Kadek Dwi sendiri merupakan satu dari 32 atlet muda yang diboyong Indonesia ke Thailand. Atlet kelahiran Mengwi, 10 Maret 2008 itu jadi andalan pada cabang olahraga para atletik di nomor tolak peluru, lempar cakram dan lempar lembing. Meski baru pertama kali mengikuti event internasional, Kadek Dwi langsung tampil luar biasa.
Kadek Dwi meraih dua medali emas, dari lempar lembing putra U-17 F56/57 dengan lemparan 40, 12 meter pada Rabu (4/12). Emas kedua dari tolak peluru F56/57, Kamis (5/12) dengan tolakan 11,95 meter. Sedangkan perak dari lempar cakram U17 F54/55/56/57 dengan lemparan 38,77 meter dan skor 911 pada Jumat (6/12). Di nomor tersebut, dia kalah dari atlet Uzbekistan, Kholmurodov Bunyod dengan catatan 28,52 meter dan skor 1.038. Peringkat ketiga ditempati atlet tuan rumah Thailand, Alee Pheerawit dengan lemparan 19,89 meter dan poin 262.
Walau sukses meraih dua medali emas dan satu medali perak, Kadek Dwi masih belum puas. Dia merasa bisa menyapu bersih tiga nomor yang diikutinya. "Saya tidak puas, karena nomor lempar cakram seharusnya bisa dapat emas, tetapi kalah poin," ucap Kadek Dwi. k22