ARTICLE AD BOX
Meskipun berperan besar pada perekonomian, UMKM di Bali menghadapi berbagai tantangan dalam pengembangan usaha mereka. Seperti diungkapkan oleh Marini, salah seorang pengrajin bokor yang juga penggiat UMKM Gianyar, Bali.
“Sebagai pelaku UMKM, kami menghadapi beberapa tantangan utama yang kerap kali kami temui dalam membangun usaha. Tantangan tersebut antara lain mulai dari persaingan yang ketat karena banyaknya UMKM yang beroperasi di sektor yang sama menyebabkan persaingan semakin ketat, pengaruh musiman, adakalanya wisatawan itu musim-musiman, perubahan tren pasar, hingga kesulitan dalam mendapatkan akses pembiayaan,” ungkap Marini kala berdiskusi dalam acara Kelas Pintar Bersama, ajang edukasi dan literasi keuangan yang diinisiasi oleh Kredit Pintar, di Greenkubu, Tegallalang, Gianyar, Sabtu (7/12/2024).
Marini bersama puluhan pelaku UMKM lainnya di Gianyar, Bali dengan antusias mengikuti Kelas Pintar Bersama yang dalam kesempatan kali ini mengusung tema “Mengelola Keuangan Secara Menyeluruh, dari Dompet ke Bisnis” dengan mengundang seorang narasumber kompeten, yaitu Rista Zwestika Reni, CFP®️, seorang perencana keuangan yang telah tersertifikasi.
Rista membagikan ilmunya sebagai perencana keuangan, kepada UMKM yang mengikuti Kelas Pintar Bersama. Kali ini Rista mengajak UMKM untuk mengulik bagaimana cara menyusun dan mengelola strategi perencanaan keuangan pebisnis dan keluarga.
Rista memaparkan pentingnya perencanaan keuangan untuk membantu pelaku UMKM. “Pertama, kita dapat melihat pergerakan uang bisnis, lalu mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, selanjutnya kita dapat menentukan target penjualan dan keuntungan, serta membuat keputusan bisnis yang lebih tepat. Namun sebelum merencanakan keuangan bisnis, pastikan kita memisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi,” papar Rista.
Lebih lanjut Rista menjelaskan secara rinci kepada para peserta Kelas Pintar Bersama, bagaimana langkah-langkah dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan bisnis, bagaimana cara memisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi, hingga cara membuat anggaran. “Budgeting dibuat agar arus kas bulanan tidak minus dan untuk melihat seberapa besar dana yang dialokasikan untuk menabung dan berinvestasi,” jelas Rista.
Sebagai perwakilan dari UMKM, Marini mengaku sangat terbantu dengan adanya Kelas Pintar Bersama. “Kegiatan ini sangat membuka wawasan dan menambah ilmu kami, khususnya pengelolaan keuangan bagi UMKM. Kami sangat berterima kasih kepada Kredit Pintar yang telah berinisiatif untuk menyelenggarakan Kelas Pintar Bersama di Gianyar, Bali,” ujar Marini.
Platform fintech lending Kredit Pintar senantiasa berkomitmen untuk secara konsisten menyelenggarakan Kelas Pintar Bersama di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Hal ini sebagai bentuk komitmen Kredit Pintar untuk memberikan manfaat dalam hal edukasi dan literasi keuangan yang menyasar tidak hanya masyarakat umum, namun juga para pelaku UMKM dan generasi muda.
Sebagaimana dikatakan oleh Direktur Bisnis & Operasi Kredit Pintar, Kokko Cattaka, “Kelas Pintar Bersama merupakan inisiatif Kredit Pintar yang selaras dengan himbauan OJK bagi para pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) untuk dapat berkolaborasi dan bersinergi dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang baik sehingga dapat memperluas dan membuka basis ekonomi baru di daerah. Dengan adanya akses keuangan masyarakat yang lebih luas, bertanggungjawab, dan produktif, maka diharapkan dapat mendukung meningkatnya kesejahteraan dan memperkuat pembangunan ekonomi nasional.” *isu