ARTICLE AD BOX
Kenaikan BKK mulai tahun 2025 dari Rp 10 juta menjadi Rp 20 juta per sekaa teruna. BKK tersebut nantinya bisa digunakan untuk pembuatan ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947.
Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Denpasar Raka Purwantara, Senin (9/12). Kata dia, proses penganggaran ini tidak spesifik untuk belanja pembuatan ogoh-ogoh melainkan bisa untuk pelestarian kegiatan seni dan budaya lainnya.
Kata Raka Purwantara, dana BKK sebelumnya yang diberikan Pemkot Denpasar sebesar Rp 10 juta per sekaa teruna. Akan tetapi, ada kebijakan dari Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara untuk meningkatkan dana BKK menjadi Rp 20 juta di 2025.
“Tidak ada penganggaran yang spesifik untuk belanja pembuatan ogoh-ogoh. Dana BKK dimaksud untuk kegiatan mencakup 3 baga yakni palemahan, parhyangan, dan pawongan,” ujarnya.
Dikatakannya, kendati peruntukannya palemahan, parhyangan, dan pawongan namun sekaa teruna bisa menggunakan dana tersebut untuk kegiatan pelestarian seni dan budaya lainnya. “Di sana bisa digunakan untuk belanja keperluan pembuatan ogoh-ogoh,” imbuhnya.
Raka Purwantara mengungkapkan ST yang akan mendapatkan dana BKK tersebut sebanyak 367 sekaa. Mereka bisa menggunakan dana tersebut untuk belanja keperluan ogoh-ogoh.
Kecuali untuk sekaa teruna di wilayah Kelurahan Renon, Denpasar Selatan. Sebab, di wilayah tersebut tidak diperbolehkan membuat ogoh-ogoh karena kepercayaan leluhur setempat. Kendati tidak membuat ogoh-ogoh, dana tersebut bisa digunakan untuk kegiatan lainnya.
Raka Purwantara mengatakan, di tahun 2025, dana BKK yang disiapkan sebesar Rp 7.340.000.000. “Itu akan dicairkan di induk 2025. Jadi, mereka bisa gunakan itu sesuai dengan kegiatan mereka masing-masing,” tandasnya. 7 mis