ARTICLE AD BOX
Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Made Subagia, menyampaikan meskipun sempat mengalami penurunan luas tanam akibat peralihan ke komoditas hortikultura yang memiliki nilai jual lebih tinggi, padi gogo kini kembali digalakkan melalui program perluasan areal tanam (PAT). Beberapa lokasi penanaman dari bantuan benih padi gogo ini sudah mulai panen, salah satunya di Subak Abian Tegal Sari, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti.
"Di Tabanan kita sudah identifikasi 9 hektare, ada di Kecamatan Baturiti yaitu di Desa Antapan dan Desa Bangli. Jadi beberapa hari lalu kita sudah panen di Subak Abian Tegal Sari, Desa Bangli, sementara subak lain diperkirakan baru akan panen pada Januari mendatang,” kata Subagia saat ditemui di Jatiluwih, Senin (9/12) pagi.
Dikatakannya, hasil panen juga menunjukkan produktivitas yang menggembirakan, mencapai 5,5 ton GKP. “Kalau ekspetasinya sebenarnya 3,5 ton itu sudah tinggi,” tuturnya.
Pada panen ini, empat varietas padi gogo berhasil dipanen, yakni varietas Salak, Kentan, Tembaga, dan padi gogo Gundul Bojog. Subagia menjelaskan bahwa keunggulan utama padi gogo terletak pada efisiensi penggunaan air, sehingga cocok untuk lahan marginal. Selain itu, metode tanam tumpang sari di antara tanaman perkebunan, seperti bawang prei, memungkinkan padi gogo menjadi tanaman sisip yang dapat mendukung ketahanan pangan keluarga.
“Sebagian besar petani di Subak Abian Tegal Sari membudidayakan padi gogo untuk lumbung pangan keluarga, dan beberapa menjual hasil panen dalam bentuk beras. Petani jarang menjualnya dalam bentuk gabah karena nilai ekonominya lebih tinggi dalam bentuk beras,” ucap Subagia.
Padi gogo juga memiliki peran penting dalam tradisi masyarakat Bali. Beras dari padi gogo sering digunakan sebagai sarana upakara dalam upacara keagamaan Hindu, menjadikannya komoditas bernilai budaya tinggi.
“Kami juga sarankan agar hasil panen padi gogo diutamakan sebagai sumber benih untuk pelestarian genetik. Dengan adanya minat dari beberapa petani untuk mengembangkan padi gogo, petani di Subak Abian Tegal Sari bisa menjadi pemasok benih ke wilayah lain,” tambah Subagia.
Dinas Pertanian Tabanan juga sedang mengkaji pengembangan padi gogo di kawasan sawah tadah hujan. Dengan produktivitas yang menjanjikan, padi gogo dinilai sebagai solusi strategis untuk meningkatkan hasil pertanian di lahan kering sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Subagia menegaskan bahwa daerah seperti Subak Abian Tegal Sari akan menjadi pusat pengembangan padi gogo secara berkelanjutan, baik dengan metode tumpang sari maupun penanaman di hamparan luas. 7 cr79